THAWALIBPADANGPANJANG.SCH.ID – Hasil pengumuman Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) sebanyak 45 % santriwati Peguruan Thawalib Putri Padang Panjang diterima di berbagai perguruan tinggi Islam negeri dengan sejumlah program studi.
Jalur SPAN-PTKIN merupakan merupakan pola seleksi nasional oleh Kementerian Agama untuk menyeleksi calon mahasiswa baru yang berprestasi akademik tinggi dari siswa-siswi SMA, SMK, MA, MAK, atau Pesantren Mu’adalah agar memperoleh pendidikan tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Kepala Sekolah Kuliyatul Ulum El Islamiyah (KUI) Putri Perguruan Thawalib ustad Herman Siregar, Minggu (17/4/2022) di Padang Panjang mengatakan, berdasarkan hasil pengumuman jalur SPAN PTKIN pada Jumat 15 April tercatat sebesar 45 % santri diterima melalui jalur tersebut.
“Alhamdulillah jumlah santriwati tingkat KUI Putri yang diterima melalui jalur prestasi untuk masuk perguruan tinggi negeri cukup banyak,” ujarnya.
KUI Putri merupakan jenjang pendidikan setingkat madrasah Aliyah/SMA yang ada di Perguruan Thawalib Padang Panjang dengan kampus khusus untuk santri perempuan dengan lokasi di Jalan H Agus Salim, Kelurahan Guguk Melintang, Padang Panjang.
Di kampus tersebut selain dilengkapi gedung sekolah juga asrama dikarenakan sistim pendidikan yang dilaksanakan adalah sistim boarding school.
Menurut ustad Herman Siregar, para santri kelas XII KUI Putri yang akan lulus tahun 2022 ini, mendaftar melalui jalur SPAN PTKIN untuk masuk ke berbagai perguruan tinggi Islam negeri.
“Dari hasil pengumuman alhamdulillah santri yang diterima mencapai 45 % jumlahnya dan ini tentu suatu yang membanggakan karena jumlah santri yang lolos SPAN PTKIN cukup banyak,”jelasnya.
Bagi santri yang akan lulus diberikan semacam bimbingan untuk memilih program studi serta perguruan tinggi yang diminati melalui jalur SPAN PTKIN.
“Kami dari pihak sekolah hanya memberikan bimbingan dan arah atas minat dan kemauan para santri dalam memilih perguruan tinggi serta program studi yang diminati,” kata ustad Herman Siregar.
Para santri lulusan KUI Putri tahun 2021-2022 tersebut diterima diantaranya di UIN Imam Bonjol Padang dan IAIN Bukit Tinggi dengan berbagai macam program studi yang dipilih.
Target Pendidikan
Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir, S.Sos, M.AP menyatakan, pihak Yayasan Thawalib bersyukur atas prestasi akademik KUI Putri karena jumlah santri yang diterima melalui jalur SPAN PTKIN mencapai 45 %.
“Banyaknya santri KUI Putri yang diterima melalui jalur SPAN PTKIN sebagai bukti prestasi akademik para santri KUI Putri dapat bersaing untuk masuk perguruan tinggi negeri,” katanya.
Kemudian, prestasi kelulusan yang banyak diterima tersebut, kata Irwan Natsir sejalan dengan misi Yayasan Thawlib yang menargetkan para lulusan KUI Putri untuk dapat bersaing masuk ke perguruan tinggi.
“Salah satu misi Yayasan Thawalib adalah mempersiapkan santri dan lulusan yang beriman, bertaqwa, dan memiliki kompetensi dalam ilmu-ilmu agama dan umum dengan sebaik-baiknya, serta mempunyai kemampuan untuk bersaing masuk ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Yayasan Thawalib juga menetapkan target kelulusan santri yakni lulusan Kuliyatul Ulum El-Islamiyah (KUI adalah memiliki akhlak dan ibadah yang baik, kemampuan hafal al-Quran minimal 7 Juz, mampu membaca kitab, menguasai bahasa Arab dan Inggris serta memiliki jiwa siap bersaing memasuki perguruan tinggi negeri dalam dan luar negeri.
Menurut Irwan Natsir, dengan prestasi kelulusan melalui jalur SPAN PTKIN tentu akan menjadi motivasi bagi Perguruan Thawalib Padang Panjang untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan sehingga ke depan para santri lulusan KUI semakin banyak yang diterima di berbagai perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Para santriwati KUI Putri selama mengenyam pendidikan dengan sistim boarding school mendapatkan pengajaran mulai pagi hingga malam hari.
Para santri selain belajar kitab kitab khas Perguruan Thawalib yakni kitab berbahasa arab juga menerima pengajaran kurikulum madrasah Kementerian Agama.
Kemudian para santri juga menerima kegiatan ekstrakurikuler dan layanan pendidikan lainnya selama di asrama sampai malam hari.(*)