thawalibpadangpanjang.sch.id – Dua orang santri Perguruan Thawalib Padang Panjang lolos seleksi sebagai duta besar sekolah untuk ditugaskan di masjid An-Nur, Bukit Surungan, Padang Panjang. Kedua orang santri yang duduk di kelas 3 Thawalib tersebut secara resmi diserahkan pada Jumat malam (22/1/2021) oleh Kepala Sekolah MTs Thawalib Putra bersama Koordinator Guru Asrama kepada pengurus masjid An-Nur.
Kedua orang santri yang ditetapkan sebagai Duta Besar Perguruan Thawalib adalah M. Ilham Fahrezi santri kelas 3 Thawalib (IX Tsanawiyah) yang hafal 9 juz al-Quran dan Fikri al-Furqon Septama santri kelas 3 Thawalib (IX Tsanawiyah) yang hafal 4 Juz al-Quran
Kepala Sekolah MTs Thawalib Putra ustad Chandra Yuheri mengatakan, dengan ditugaskannya kedua santri tersebut menjadi Duta Besar untuk di masjid An-Nur Bukit Surungan, Padang Panjang, maka kedua santri mewakili Perguruan Thawalib dalam membantu kegiatan ibadah shalat di masjid dan aktifitas lainnya. “Alhamdulillah, kita bisa menugaskan dua orang santri untuk bertugas di masjid dan ini juga atas permintaan dari pengurus masjid itu sendiri,” ujarnya.
Dalam acara penyerahan secara resmi kedua orang santri kepada pengurus masjid, kata ustad Chandra Yuheri, pengurus masjid dan para jemaah mengucapkan terima kasih karena kehadiran kedua santri Perguruan Thawalib dapat membantu dalam pengelolaan masjid nantinya seperti untuk menjadi imam masjid dan sebagainya. “Sambutan pengurus masjid dan jemaah masjid sangat baik sekali,” jelasnya.
Sementara, Husni Pane yan mewakili pengurus masjid An-Nur setelah menerima penyerahan kedua santri menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Thawalib yang begitu merespon pengiriman kedua santri tersebut. “Kami dari pengurus masjid menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Thawalib yang dengan cepat merespon permintaaan kami untuk menugaskan santri Thawalib,” katanya.
Sekretaris pengurus masjid An-Nur Salma Z yang hadir dalam acara penyerahan Duta Besar Perguruan Thawalib tersebut merasa terharu setelah mengetahui bacaan al-Quran kedua santri tersebut. Apalagi kedua santri tersebut juga hafal al-Quran beberapa juz.
Program Duta Besar Thawalib
Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir menjelaskan, saat ini salah satu program yang dijalankan adalah Duta Besar Thawalib, yakni sebuah program mengirimkan para santri ke masjid yang ada di Padang Panjang dan sekitarnya. “Program ini sebagai bentuk kontribusi kehadiran Perguruan Thawalib terhadap masyarakat dengan menugaskan santri sebagai Duta Besar di masjid,” katanya.
Penugasan santri sebagai Duta Besar tersebut, juga sebagai respon Yayasan Thawalib atas permintaan pengurus masjid akan kebutuhan imam masjid. “Karena adanya permintaan dari pengurus masjid kepada Yayasan Thawalib untuk menjadi imam masjid, maka dibuatlah program Duta Besar Thawalib,” jelas Irwan Natsir.
Para santri yang akan menjadi Duta Besar harus melalui proses seleksi yan dilakukan oleh Guru Asrama. Seleksi terutama menyangkut bacaan al-Quran dan hafal al-Quran. Kemudian juga dinilai santri tersebut terhadap kegiatannya selama berada di asrama, mulai dari ibadah shalat dan sebagainya.
Kata Irwan Natsir, para santri yang menjadi Duta Besar adalah membawa nama Perguruan Thawalib. Untuk itu mereka harus bisa menjaga nama baik Perguruan Thawalib di tengah tengah masyarakat. “Para santri yang menjadi Duta Besar diberikan surat tugas resmi oleh Yayasan Thawalib dengan berbagai ketentuan yang ditetapkan,” ujarnya.
Koordinator Guru Asrama Thawalib Putra, ustad Andi Azhari, S.Ag, M.Ag menjelaskan, pihaknya diberikan tugas untuk melakukan proses seleksi terhadap para santri yang akan menjadi Duta Besar. “Untuk di masjid An-Nur yang ditugaskan menjadi Duta Besar, kami melakukan proses seleksi dari ratusan santri.Kami memiliki jejak rekam para santri dan kami mencermati satu persatu santri yang sesuai dengan kriteria menjadi Duta Besar,” ucapnya.
Dijelaskan Andi Azhari, dengan adanya program Duta Besar Thawalib ini untuk ditempat d masjid masjid, maka santri bukan saja menuntut ilmu untuk dirinya,juga mengabdi kepada masyarakat secara langsung. “Ini bentuk program pengabdian para santri kepada masyarakat secara langsung. Sebab dengan menjadi Duta Besar, maka santri diberi kepercayaan penuh baik oleh Yayasan Thawalib maupun pihak pengurus masjid dalam mengelola masjid sehari hari,” katanya.
Tim penguji calon Duta Besar Thawalib Alan Juhri mengatakan, dengan diserahkannya dua orang santri sebagai Duta Besar Thawalib di masjid An-Nur, insya Allah untuk selanjutnya pihak Perguruan Thawalib akan menyiapkan para santri santri manakala ada permintaan dari pengurus masjid. “Dengan program ini, mudah mudahan kehadiran para santri menjadi Duta Besar di masjid akan membantu masyarakat terutama dalam pelaksanaan ibadah shalat lima waktu dan kegiatan lainnya,” ujarnya.
Program Duta Besar Thawalib akan dikembangkan terus sehingga ke depan banyak santri Thawalib yang menjadi duta besar di masjid masjid yang ada di Padang Panjang dan sekitarnya. (*)