PADANGPANJANG, THAWALIBPADANGPANJANG.SCH.ID – Perguruan Thawalib Padang Panjang menjadi perhatian salah satu televisi nasional dalam menayangkan program Ramadan Kita pada Jumat, 30 April 2021 pukul 15.30 WIB. Tayangan berisikan kegiatan dan ulasan mengenai sejarah Perguruan Thawalib.
Ketua Umum Yayasan Thawalib Padang Panjang, Abrar Sabtu (1/5/2021) mengatakan, adanya penayangan Perguruan Thawalib di salah satu televisi nasional merupakan suatu kehormatan. Sebab, tayangan tersebut pada bulan ramadhan dan khusus untuk acara ramadan. “Ini suatu kehormatan bagi Perguruan Thawalib yang mendapat perhatian liputan oleh salah satu televisi swasta nasional,” ujarnya.
Menurut dia, dengan banyaknya jumlah pesantren di seluruh Indonesia, serta dipilihnya Perguruan Thawalib Padang Panjang sebagai salah satu pesantren yang ditayangkan dalam program Ramadan Kita tersebut, tentu hal ini menjadi suatu penghormatan. “Jumlah pesantren banyak sekali, baik di Sumatera Barat apalagi di Indonesia. Namun adanya tayangan tentang Perguruan Thawalib di salah satu televisi nasional tersebut bagi kami suatu kehormatan sendiri,” jelas Abrar.
Dalam program Ramadan Kita, dengan durasi sekitar 10 menit ditayangkan kegiatan para santri Perguruan Thawalib. Kemudian juga wawancara dengan Pimpinan Perguruan Thawalib Buya Zulkarnaini tentang sejarah berdirinya Perguruan Thawalib mulai tahun 1911 sampai saat ini serta para tokoh tokoh yang mengelola Thawalib.
Juga dalam tayangan tersebut diwawancara sejumlah santri yang menyampaikan kesan kesan mereka selama mengenyam pendidikan Perguruan Thawalib. Serta menayangkan kegiatan santri yang tengah belajar.
Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir menambahkan, tayangan di salah satu televisi nasional tersebut berawal dari adanua permintaan dari pihak televisi tersebut untuk melakukan liputan terhadap Perguruan Thawalib. “Sekitar tanggal 10 April kami mendapatkan informasi bahwa kru televisi nasional akan meliput Perguruan Thawalib,” ujarnya.
Selanjut terjadi komunikasi dengan pihak kru televisi nasional untuk menentukan hari peliputan serta materi liputan yang diminta. “Alhamdulillah semua proses produksi untuk tayangan tersebut berjalan dengan baik dan ditayangkan pada Jumat 30 April 2021,” kata Irwan Natsir.
Perguruan Thawalib Padang Panjang merupakan pesantren tertua di Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad berawal dari pengajian surau Jembatan Besi sekitar tahun 1895. Selanjutnya pengajian surau yag bernama Surau Jembatan Besi itu dilanjutkan pengelolaannya oleh Syekh Daud Rasjidi pada tahun 1906 dikarenakan Syekh Abdullah Ahmad pindah ke Padang dan mendirikan sekolah Adabiyah.
Ketika Syekh Daud Rasjidi pergi ke Makkah, maka pengelolaan Perguruan Thawalib dilanjutkan oleh kakaknya Syekh Latif Rasjidi selama dua tahun. Kemudian pengelolaan dilanjutkan oleh Syekh Abdul Karim Amrullah, ayah dari Buya Hamka.
Pada tahun 1926 pengelolaan digantikan oleh Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim yang merupakan murid dari Syekh Abdul Karim Amrullah. Pada tahun 1960 an, pengelolaan Perguruan Thawalib oleh Buya HMD Datuk Palimo Kayo. Kemudian tahun pengelolaan dilanjutkan oleh Buya Zainal Abidin Ahmad, Buya Mawardi Muhammad dan sampai saat ini Perguruan Thawalib dikelola dibawah Yayasan Thawalib Padang Panjang.
Perguruan Thawalib saat ini memiliki jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak Kanak (Raudatul Ahtal Al-quran), Sekolah Dasar (Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu), MTs Thawalib Putra dan Putri serta Kuliyatul Ulum El-Islamiyah (KUI) Putra/Putri setingkat aliyah.
Lokasi pendidikan ada di tiga lokasi. Untuk jenjang pendidikan MTs dan KUI Putra di Jalan Abd Hamid Hakim, Pasar Usang. Untuk MTs dan KUI Putri di Jalan Agus Salim, Guguk Melintang dan untuk MIUT di Jalan Abu Hanifah, Guguk Melintang. Sedangkan RAA Thawalib lokasi sekolah satu komplek dengan MTs dan KUI Putri.(*)
Sumber : harianhaluan(dot)com