PADANG PANJANG, THAWALIBPADANGPANJANG.SCH.ID – Yayasan Thawalib Padang Panjang meluncurkan program bea siswa bagi santri tamatan Kuliyatul Ulum El Isamiyah (KUI) Thawalib tahun ajaran 2020-2021 untuk masuk kuliah perguruan tinggi. Program bea siswa tersebut dimasukan sebagai salah upaya yayasan untuk mendorong para lulusan Thawalib memiliki ikatan emosional dan berkiprah dalam dunia pendidikan.
Ketua Yayasan Thawalib Padang Panjang Dr. Saiful Amin, Senin (5/4/2021) mengatakan, dalam pengembangan tenaga pendidik, maka Yayasan Thawalib melakukan penguatan terhadap para santri yang telah tamat Thawalib untuk diberikan program bea siswa. “Bea siswa khusus diberikan bagi tamatan Thawalib yang akan masuk ke perguruan tinggi,” ujarnya.
Dijelaskan Saiful Amin, tujuan program bea siswa tersebut adalah untuk membangun sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik yang menguasai dan memiliki kemampuan dalam mengajarkan kitab kitab Thawalib. “Karena di Thawalib belajar kitab kitab berbahasa arab gundul, maka diperlukan pengembangan tenaga pendidik yang memiliki kemampuan mengajarkan kitab kitab tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mendorong para tamatan Thawalib untuk siap mengajarkan kitab kitab tersebut,” kata Saiful Amin yang juga dosen UIN Bukittinggi ini.
Yayasan Thawalib menyadari pentingnya membangun dan mengembangkan SDM yang memiliki kemampuan dalam membaca kitab kitab Thawalib dan mengajarkannya. Karena, kebutuhan terhadap tenaga pendidik seperti itu sangat diperlukan. Untuk itu, bagi santri lulusan KUI atau setingkat Aliyah/SMA diberikan kesempatan mengikuti program bea siswa Yayasan Thawalib.
Syarat Bea Siswa
Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir menjelaskan, syarat untuk memperoleh program beasiswa Yayasan Thawalib tersebut adalah para santri lulusan KUI baik putra maupun putri. “Perguruan Thawalib memiliki jenjang pendidikan KUI atau setingkat Aliyah untuk laki laki dan perempuan dengan Gedung sekolah terpisah,” ujarnya.
Syarat program bea siswa tersebut selain lulusan KUI, adalah mengambil atau melanjutkan perkuliah ke perguruan tinggi yang ada di Padang Panjang, Bukittingi dan Batusangkar. Kemudian, bea siswa yang diberikan adalah biaya perkuliahan sampai tamat.
Syarat yang harus dipenuhi, kata Irwan Natsir yakni berkepribadian baik dan sopan selama bersekolah di KUI dengan surat keterangan dari Kepala Sekolah KUI. Mampu dan bisa membaca kitab kitab khas Thawalib. Memiliki minat dan kemauan dalam percakapan Bahasa Arab. Punya minat dan keinginan untuk mengajar.
Kemudian syarat lain, memiliki nilai rapor yang cukup bagus dengan surat keterangan dari Kepala Sekolah KUI. Menyatakan kesediaan mendapatkan bea siswa dari Yayasan Thawalib dan mengikuti berbagai ketentuan yang ditetapkan. Mendapat persetujuan dari wali santri/orang tua untuk mengikuti program bea siswa Yayasan Thawalib. Bersedia tinggal di asrama Thawalib selama kuliah dan bersedia mengajar dan melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Yayasan Thawalib selama kuliah.
Kata Irwan Natsir, bagi santri yang berminat mengikuti program bea siswa tersebut, maka yang berangkutan harus mengikuti proses seleksi program bea siswa Yayasan Thawalib. “Nanti dilakukan proses seleksi oleh Yayasan Thawalib untuk menentukan siapa yang lolos seleksi mendapatkan program bea siswa tersebut,” jelasnya.
Kepala Sekolah KUI dapat memberikan rekomendasi terhadap santri yang mengikuti program bea siswa Yayasan Thawalib dan bagi santri yang berminat untuk mengisi formulir yang disediakan.
Yayasan Thawalib berharap dengan diluncurkannya program bea siswa ini, maka ke depan akan lahir dan muncul tenaga tenaga pendidik yang menguasai dan memiliki kemampuan dalam mengajarkan kitab kitab serta komitmen penuh memajukan pendidikan Islam. (*)
Sumber : harianhaluan(dot)com